Dua ribu lima belas adalah tahun yang baik bagi saya, namun tahun ini juga merupakan definisi dari sibuksibuksibuk. Mungkin ini memang balada semester atas yang menenggelamkan mahasiswanya dalam tugas sehingga saya bergantung pada YouTube sebagai kanal musik utama saya. Maka, berikut ulasan saya mengenai album-album yang masuk YouTube #trending:


yearsXXXyears

Years & Years

Communion

Polydor Records

        Saya jatuh cinta pada Ollie Alexander lewat film God Help The Girl. Alhasil, saya rajin mencari berita tentangnya di internet. Ternyata dia adalah frontman Years & Years! Saya berkenalan dengan band ini lewat single “Take Shelter” yang menurut saya oke, tapi bukan favorit. Lalu saya mendengar “Desire” dan “Memo”, and that’s it, saya harus punya albumnya! Album ini berhasil memperkenalkan musik mereka dengan baik sehingga jika mereka mengeluarkan album lagi saya pasti akan jadi yang pertama mendengarkannya. Isi tracknya variatif, dari mulai yang membuat ingin joget sampai yang mengalun sendu namun kita tetap tahu bahwa ini adalah Years & Years. Poin tambahan untuk music video yang selalu apik!

Favorit: King, Eyes Shut, Without, Memo, Desire, Border, Shine.


adele

Adele

25

XL Recordings

          The queen is back! Lewat videonya “Hello” (yang disutradai oleh sutradara favorit saya, Xavier Dolan), Adele is slaying the internet! Bayangkan, dalam 5 hari videonya sudah ditonton sebanyak 100 juta kali! Album ini menurutnya adalah album making up dengan dirinya sendiri dan masa lalunya, tapi karena ini adalah Adele, pasti tetap ada lagu-lagu nelangsa yang pasti masuk dalam playlist karaoke. Namun album yang satu ini memang lebih upbeat dan berkat operasi pita suara yang dijalaninya, Adele bisa mencapai nada-nada yang lebih tinggi. Dengar saja “Send My Love (To Your New Lover)” yang catchy dan merupakan lagu putus yang dewasa (“Kita sama-sama udah gede, saling ngerti aja lah ya”), atau “Water Under The Bridge” (“Kalau emang nggak mau, ya udah ngomong aja”). Lewat album ini, Adele sukses mengiris-iris hati pendengarnya namun kini ia menawarkan plester untuk menyatukannya kembali.

Favorit: When We Were Young, All I Ask, Send My Love (To Your New Lover), Sweetest Devotion, Can’t Let Go.


 

allesiaXcara

Alessia Cara

Know-It-All

EP Entertainment, LLC / Def Jam

         Pertama kali saya melihat music video lagu “I’m Yours” yang melintas di pikiran saya adalah saya ingin menjadi temannya. Video ini diambil dengan tongsis dan diedit sendiri oleh Alessia Cara, dan dibintangi oleh ia dan adiknya sendiri dengan setting di kompleks rumahnya. Adiknya memakai kumis palsu dan mereka kejar-kejaran di kompleks rumah. Ini adalah salah satu video favorit saya karena orisinalitas dan kesederhanaannya. Namun kesederhanaan itu diimbangi oleh vokal yang luar biasa dan sangat unik serta lagu-lagu yang segar. Hebatnya, ia juga penulis lagunya. Lagu-lagu di album ini bercerita tentang menjadi seorang remaja, dikemas dalam pop manis dengan suaranya yang sangat khas. Mungkin sekarang yang baru tembus di radio hanya “Here”, namun saya melihat bahwa ia adalah the next big thing di tahun depan.

Favorit: Outlaws, I’m Yours, Here, Seventeen, Wild Things, Stone.


 

pentatonix

Pentatonix

Pentatonix

RCA

        Tidak semua orang bisa membuat grup a cappella tanpa musikalitas yang tinggi, maka dari itu, saya menaruh respek yang tinggi kepada Pentatonix. Mereka memang paling jago soal meng-cover lagu dengan gaya mereka sendiri, dan secara individu, masing-masing personilnya memang pemusik yang berbakat. Di luar ekspektasi saya, mereka sukses membuat musik mereka sendiri dengan kualitas yang sama baiknya dengan musik non-a cappella. Coba saja dengar “Sing” dan “Misbehavin’”, yang pada awalnya saya kira adalah cover dari musisi lain, namun ternyata itu adalah buatan mereka sendiri! Lagu-lagunya sangat dancey dan menyenangkan, tidak ketinggalan cover andalan mereka seperti “Where Are Ű Now”, “Cheerleader”, dan “Lean On” (berkat Pentatonix saya jadi tahu bahwa liriknya “blow kiss, fire a gun”, bukan “focus, fire a gun.”).

 Favorit: Misbehavin’, Sing, Can’t Sleep Love, Take Me Home, Cheerleader.


 

troyeXsivan

Troye Sivan

Blue Neighborhood

EMI

 

          Saya tidak sangka bahwa Troye Sivan bisa membuat album debut sebaik ini. Ketika kita mengetahui kehidupan seseorang di balik layar dan tiba-tiba ia membuat album yang serius, maka wah! Seri “Blue Neighborhood Trilogy” yang disusun dalam tiga music video masing-masing untuk “Wild”, “Fools”, dan “Take Me Down” adalah bentuk narasi yang baik, apalagi jika dikombinasikan dengan status Troye sebagai YouTuber yang sudah cukup dikenal + tiga video baru + tiga single adalah bentuk marketing yang spot on, sehingga album ini mendapat perhatian tidak hanya dari para followers-nya di YouTube namun juga masyarakat luas. Album ini memang “biru” karena lagu-lagunya sedih, galau, dan insecure tentang cinta. Namun bukankah ketiga hal tersebut memang masalah perasaan paling akut yang dihadapi remaja? Bagaimanapun, saya cukup suka album ini apalagi untuk dinikmati sebelum tidur atau untuk mengenang masa lalu ;P

Favorit: Wild, Fools, The Quiet, Talk Me Down.