comptonArtist: YG

Album: Still Brazy

Label: Def Jam Recordings

Tanggal Rilis: 15 Juni 2016

 

TIS’ THE SEASON TO PUT THE B IN BOMPTON

Oleh: Yeremia Geoffrey

 

Hanya ada dua alasan pembenar sehingga Compton menjadi terlihat sedikit lebih baik dari kota-kota konflik semacam Baghdad atau Aleppo. Yang pertama adalah ia mempunyai irama terbaik di dunia melalui The Pure Gangsta Rap, dan yang kedua adalah ia memiliki segudang penyair “paling romantis” yang terobsesi dengan kehidupan berkelompok. Bloods dan Crips. Mereka seperti mempunyai obsesi yang berlebih terhadap kesetiaan pada suatu faksi gang dan mendapatkan kebanggaan dari keterlibatan mereka. Telrihat dangkal memang jika hanya untuk mengerjar validasi kehidupan dari suatu kelompok. Namun rasa bangga tersebut tidak dapat kita rasakan jika tidak menjadi bagian dari kelompok itu, dan terkesan sok tau pula jika menghakimi jika tidak merasakan sepatu yang mereka jalani tiap hari.

Kekerasan yang diagungkan dan loyalitas yang berlebihan kepada suatu tempat bernama Compton memang menjadi bahan bakar utama bagi jajaran penyair African-American penghuni pantai barat Amerika Serikat dalam menciptakan maha karya nya. Mulai dari N.W.A yang mencoba melawan tindakan represif aparat kepada orang kulit hitam di Compton dan mengacungkan jari tengah kepada mereka, hingga Kendrick Lamar yang merasa bahwa kekerasan tersebut sudah dilakukan tanpa makna, tanpa ada pemikiran rasional dan bahkan merusak citra komunitas kulit hitam itu sendiri (walau di satu sisi dia sadar bahwa kekerasan tersebut adalah reaksi dari opresi polisi kepada komunitas mereka). Begitu pula dengan Keenon Daequan Ray Jackson atau yang dikenal sebagai YG, sama seperti Kendrick, ia sudah sadar dan melihat bahwa kekerasan tersebut tidak rasional, namun dia juga menaruh pemahamannya sendiri tentang apa itu kehidupan jalan.

Dimulai dengan Pops Hot Intro yang dilanjutkan dengan dengan Don’t Come To LA, YG menunjukkan bahwa “seperti inilah” kehidupan jalanan. Violence, Class A drugs, dan sekelumit kehidupan gangster bukanlah suatu aib yang harus ditutup-tutupi, melainkan suatu berkah yang harus disyukuri. Kehidupan bak sampah seperti demikian yang justru menjadi cerita terbaik bagi para penyair jalanan semacam YG. Adapun beat dan musik yang digunakan pada keseluruhan lagu juga terkesan sangat nakal, seakan kongruen dengan ketiadaan aturan selain aturan jalanan yang berlaku.

Berbicara lebih mendalam mengenai musik dan beat yang dipamerkan oleh YG di album ini, menurut saya kita seperti disuguhkan sebuah “rengekan” anak haram hasil dari perzinahan G-Funk tahun 90an yang dipopulerkan oleh Dr. Dre dan Warren G dengan musik trap yang memang dominan di generasi YG. Jujur saja, saya rindu akan artis yang mencoba memasukkan dentuman bass nakal dengan trap. Dan nampaknya YG berhasil dengan hal ini.

So, jika kamu rindu akan irama terbaik hip-hop G- Funk khas Warren G dengan sintesis trap senakal Still D.R.E. yang mengiringi segala kegilaan dari tanah Compton, saya yakini Still Brazy mungkin tidak ingin anda lewatkan. Tis’ the season to put the B in Bompton fam.

For People That like:

  • To Put B in front of everyting
  • Warren G
  • Dre
  • Gucci Mane