PADIArtist: Padi

Album: Sesuatu yang Tertunda

Label: Sony Music Entertainment

Tanggal Rilis: Maret 2001

Asupan Nutrisi untuk Generasi Y

Oleh: Thalia Nabasa

Mereka para Generasi Y pasti sudah tidak asing lagi dengan band yang sangat populer di awal tahun 2000-an ini. Band bergenre Alternative Rock yang digawangi oleh Fadly, Piyu, Yoyo, dan Rindra ini mulai menunjukan eksistensinya pada tahun 1999 dengan satu album penuh yang bertajuk “Lain Dunia.” Album yang cukup berpengaruh terhadap industri musik Indonesia tersebut berisikan materi musik yang bisa dikatakan sangat mengesankan. Bahkan single pada album tersebut – “Sobat,” dapat menembus album Indie Ten berdampingan dengan para pemain besar lainnya di belantika musik Indonesia. Menuai kesuksesan yang cukup signifikan melalui album “Lain Dunia,” Padi lagi-lagi membuat kejutan di Tahun 2001 dengan mengeluarkan album yang berjudul “Sesuatu yang Tertunda.” Sebuah mahakarya terindah sekaligus menjadi album tersukses mereka bahkan di Indonesia pada saat itu.

Jujur, saya sendiri baru mengetahui band ini kira-kira pada tahun 2006 atau 2007 ketika saat itu iseng bertanya kepada kakak saya mengenai band apa yang paling ia sukai, dan jawaban yang didapat meleset dari semua perkiraan saya. Bukan The Adams, bukan Mocca, atau band indie lainnya yang saat itu merajai industri musik Tanah Air, tapi ia hanya menyebut satu kata, yaitu Padi. Jujur saja sebenarnya pada saat itu saya tidak terlalu mempersoalkan siapapun yang menjadi band favorit kakak saya. Apa yang bisa diharapkan dari seorang anak SD ingusan yang tidak menempatkan musik sebagai salah satu persoalan hidup yang terpenting? Namun satu hal yang pasti adalah, album kedua dari band kesukaan kakak saya tersebut turut mewarnai masa kecil hingga remaja saya dan berkat mereka pula saya mulai tertarik dengan genre Alternative Rock.

Melalui album yang berisikan 10 lagu dengan mutu sangat tinggi ini, Padi sukses menjual jutaan kopi rilisan fisiknya di pasaran. Bisa dikatakan mereka menciptakan lagu yang sangat mudah untuk diingat bagi setiap orang yang mendengarnya. Tentunya hal ini didukung dengan lirik-lirik yang berbobot dan sarat akan makna. Dalam album ini pula, Padi dengan sukses menyatukan gambaran akan suatu harapan dan keinginan yang tidak dapat dicapai dengan alunan musik yang sangat indah. Walaupun lagu-lagunya bertemakan hal-hal yang bisa dikatakan murahan, seperti kisah cinta yang kandas, tamparan realita, hingga keangkuhan dan kesombongan, namun Padi dengan cerdas dapat membungkus itu semua hingga menjadi sangat berkelas dan jauh meninggalkan kesan murahan.

Saya sendiri secara pribadi memliki kesan tersendiri terhadap beberapa lagu pada album ini, seperti pada lagu “Semua Tak Sama” dan “Kasih Tak Sampai.” Sebenarnya tidak ada alasan khusus yang menjadikan dua lagu tersebut menjadi nomor favorit saya, karena sesungguhnya dari segi lirik dan musik seluruh lagu dalam album ini bisa dikatakan sangat baik dan anggun. Tetapi entah mengapa untuk dua lagu yang saya sebutkan sebelumnya seakan-akan mempunyai daya magis tersendiri, hingga seolah-olah selalu menarik saya untuk terus dan terus mendengarkannya, bahkan hingga sekarang.

Akhir kata, saya merekomendasikan album ini kepada kalian-kalian yang sudah muak dengan industri musik Indonesia saat ini. Karena melalui album ini, seolah-olah kita diajak kembali mengingat dan melihat perbedaan industri musik Indonesia dahulu dengan sekarang. Suatu contoh terbaik bagi band-band cengeng Indonesia dalam membungkus lagu-lagu bertemakan cinta.