rasukArtist: The Trees & The Wild
Album: Rasuk
Label: Lil’ Fish Records
Tanggal Rilis: Mei 2009

Merasuk…
Oleh: Fia Buhron

Ekspedisi magis. Kesan tersebut adalah hal pertama yang terlintas di benak saya selepas mendengar album debut dari band asal Bekasi, The Trees & The Wild. Album yang diberi titel “Rasuk” ini berisikan 11 lagu maha jenius yang seolah-olah berhasil mengangkat jiwa saya menuju ke alam lain. Namun demikian, disisi lain album ini justru juga mengembalikannya ke permukaan dengan sebuah spirit yang baru.

Ekspedisi pun diawali dengan intro yang berjudul “.”. Sebuah karya musik sarat akan makna, yang berisikan rangkaian bunyi synthesizer berlapis yang meninggalkan kesan gelap nan misterius. Namun hal tersebut tidak dibiarkan melekat lama oleh The Trees & The Wild setelah “Verdure” (trek kedua pada album ini) menghentak masuk bersama suara gitar yang meraung-raung dan tabuhan drum yang sangat agung. Di imbangi dengan vokal lembut yang bagaikan soliloquy dari Remedy Waloni, menjadikan lagu ini sebagai suatu pembukaan yang sangat mewah bagi kegilaan-kegilaan lain yang akan disajikan berikutnya.

Setelah melewati dua persinggahan yang sangat nyaman, maka bukan suatu hal yang dilebih-lebihkan jika kita mengatakan bahwa sisa perjalanan dari ekspedisi ini “tidaklah dapat diprediksi.” Dimana pada satu fase, The Trees & The Wild memilih untuk sekedar bercerita dengan pilihan lagu yang minimalis, seperti pada lagu bernuansa romansa pop, “Fight The Future,” yang melantun manis dengan alunan gitar yang sederhana. Namun pada tingkatan yang lebih mutakhir, mereka mencoba menawarkan suatu suasana baru yang sendu melalui dua buah mahakarya dengan komposisi musik yang terbilang canggih untuk zamannya, “Berlin” dan “Irish Girl.”

Bila publik sudah muak dengan permainan akrobat gitar “tanpa isi” semacam Depapepe, maka The Trees & The Wild are taking it to another level. Bukan hanya sekedar permainan gitar omong-kosong yang terdengar tragis, tetapi justru lebih tepat dikatakan sebagai sebuah musik modern yang disisipi dengan nilai-nilai etnik ke Indonesia-an. Melalui nomor “Our Roots” lah The Trees & The Wild mengejawantahkan itu semua. Sebuah komposisi instrumental yang bersahaja dari suara gitar yang dimainkan layaknya ukulele, dipadani dengan senandung ala sinden dari Charita Utamy.

Seakan tidak ingin terdengar sebagai band dengan materi musik yang monoton untuk sebuah albumnya, The Trees & The Wild memberikan satu persembahan yang sangat kompleks kepada para pendegarnya melalui lagu “Derau dan Kesalahan.” Hal ini dibuktikan dengan dinamika awal lagu yang pelan dan minimalis, namun perlahan menjadi ramai oleh hentakan riff gitar yang kencang dan agresif. Disandingkan dengan lirik yang repetitif dan terdengar agitatif, serta suara yang bersahut-sahutan di tengah hingga akhir lagu, menjadikan nomor ini sebagai salah satu yang terbaik dari The Trees & The Wild.

Hingga tibalah kita pada destinasi akhir daripada ekspedisi magis ini. Sebagai “babak pamungkas” dari persembahan yang kolosal, The Trees & The Wild menutup album mereka dengan karya yang bertajuk “Kata.” Dengan lirik lagu yang mendalam seperti “Hitung nafas yang kelak berat. Kau ‘kan sakit dan pergi, tanpa waktu yang pasti. Selamanya.. Melawan hati yang tak pernah padam. Akan hilang.. Ucapkan maaf dan kau pun ‘kan tetap di sini. Selamanya..” dan dinyanyikan oleh seorang vokalis bersuara lirih seakan penuh pilu, membuat lagu ini seolah mengirim kita kembali untuk menjejakkan kaki ke permukaan dan menggiring kita kepada realita kehidupan yang penuh dengan rasa sakit, kepergian, perlawanan, dan kehilangan.

Secara keseluruhan, The Trees & The Wild berhasil mempersembahkan kejutan yang megah dan meriah melalui “Rasuk” dengan permainan musiknya yang “kaya,” baik secara lirikal maupun instrumental. Perpaduan antara musik folk, post-rock, dan etnik ditambah dengan penyusunan kata yang apik pada setiap bait di dalam lirik lagunya, berhasil membuat “Rasuk” tidak hanya sebagai penghibur, tetapi juga bagaikan sebuah arwah tenang yang merasuk ke dalam jiwa pendengarnya.