Oleh: Jordi Fahransyah

Suara angin berhembus, burung berkicauan, seakan kita berada di tengah hutan. Matahari pagi yang sedang terik-teriknya kemudian menyinari kita. Ini yang saya rasakan ketika mendengar lagu pertama di album ke-10 Björk, “Arisen My Senses.” Sebuah lagu pembuka yang bisa dibilang cukup menggambarkan isi album ini secara keseluruhan.

 

Peran Alejandro Ghersi (Arca) selaku produser Björk di beberapa album terakhir memang sangat ketara. Jika boleh disimpulkan, Arca adalah otak yang memoles setiap detilelemen di tiap lagu terlihat begitu indah dan menenangkan. Gak heran kalau di Spotify, di hampir semua lagu terpampang namanya.

 

Tapi terlepas dari itu, Utopia merupakan album yang terkesan intim, di mana kita bisa fokus pada alunan vokal Björk yang justru memoles musik yang mengelilinginya di setiap lagu. Pada akhirnya, Utopia adalah sebuah album untuk menggambarkan kasih sayang pada semua orang yang kita kasihi.