Aimee Saras, Dari Teater Sampai Swing Jazz

Aimee Saras, penyanyi berkebangsaan Indonesia yang terkenal dengan gayanya yang unik khas 90’s Swing Jazz, berkesempatan untuk hadir di acara Sekapur Siri RTC UI FM pada Jumat, 18 Maret 2016. Pada kesempatan ini, Aimee menceritakan berbagai pengalamannya seputar teater dan bagaimana perasaannya terhadap musik swing jazz.

Mempunyai passion di bidang teater, segelintir pertunjukkan teater Off Broadway di New York telah diikuti oleh Aimee, seperti Miss Saigon, Cinderella, If You Really Knew Me. Miss Saigon menjadi pertunjukkan teater yang paling berkesan bagi Aimee. Dalam pertunjukkan teater Miss Saigon sendiri, Aimee mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemeran utama.

Miss Saigon merupakan pertunjukkan teater berlatar belakang musikal lama dimana hal tersebut merupakan sesuatu yang disukai oleh Aimee. Meskipun film dari Miss Saigon sendiri sudah jarang diputar di Broadway, pertunjukkan teater tersebut menggabungkan “what musical theater is like” dimana hal tersebut menggabungkan menari, menyanyi, dan berakting.

Memilih swing jazz sebagai genre-nya, Aimee menceritakan bahwa genre tersebut banyak dipengaruhi oleh masa SMA-nya, bahkan oleh beberapa pertunjukkan teater yang diikutinya. Sewaktu duduk di bangku kuliah, Aimee bergabung kedalam Big Ben Jazz, sebuah komunitas musik di kampusnya. Dari organisasi tersebut, Aimee banyak belajar mengenai musik Swing Jazz, dan Duke Ellington dengan Caravan-nya, menjadi lagu yang menurut Aimee paling berpengaruh di genre swing jazz.

Era 90-an juga mempengaruhi Aimee dalam memilih genre swing jazz sebagai genrenya. Lagu-lagu yang khas di era swing revival tersebut membuat Aimee merasa “terkontaminasi” dan merasa bahwa genre swing jazz adalah genre yang sangat pas untuknya.

Bercerita tentang lagu yang menurutnya paling berkesan di album pertamanya, Swingin’ Aimee, Dick & Dave adalah pilihan Aimee sebagai lagu yang paling berkesan. Aimee mengatakan, lirik lagu Dick & Dave adalah lirik pertama yang ia tulis secara pribadi. Meskipun banyak message terselubung yang membuat sebagian orang harus mendengar berkali-kali untuk mengerti maksud dari lirik tersebut, namun bagi Aimee, lagu tersebut membuatnya mengerti teknik-teknik dalam songwriting.

Mempertingati Hari Musik Nasional, Aimee juga menyampaikan beberapa pikirannya terhadap musik Indonesia. Aimee berharap agar permusikkan Indonesia dapat lebih bervariasi, dan dapat mendengarkan aspirasi dari musisinya, tidak hanya kehendak dari pasar saja.

“Harapan aku sih agar bisa lebih bervariasi dan berkualitas lagi. Musisi lebih bisa meng-create, tidak selalu pasar yang create,” tutup Aimee.

Oleh: Amanda Trinita, Reporter RTC 2016.