keroXkeroXbonitoSemua bermula saat UK/ID menyebarkan publikasi tentang datangnya suatu band asal Inggris bernama Kero-Kero Bonito. Nama yang terkesan aneh dan novel saat pertama mendengar. Musik yang mereka coba produksi juga mendukung kesan nyentrik nan eksentrik dengan balutan visual warna-warni, yang terkesan kekanak-kanakn dan mencolok namun menimbulkan rasa nostalgia. Nostalgia akan ketertarikan seorang bocah yang baru menyadari keberagaman palet warna dan kecantikannya sendiri.

Telah terlihat adanya tanda-tanda ketertarikan pada kelompok musisi ini yang semakin meluap ketika mereka sampai di Jakarta. Penampilan mereka di 2 TV nasional mereka membuat suatu kehebohan yang semakin meluap di sosial media walaupun publikasi dari studiorama dan UK/ID yang lumayan minim, ditambah penjualan tiket yang agak berantakkan dengan gotix. Namun tidak dapat dipungkiri, ada suatu keriangan bahwa mereka akan tampil di Jakarta. Tidak hanya pada satu acara namun 2 acara yang hanya terpaut satu hari.

Penampilan kedua mereka berlangsung di Rossi Musik Fatmawati. Penampilan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara UK/ID yang diadakan oleh British Council dan juga merupakan rangkaian Asia Tour mereka yang berlangsung di Jakarta, Singapur, dan Taiwan. Studiorama sendiri tidak menjadikan acara ini sebagai acara khusus Kero-Kero Bonito dengan act musik yang mendukung mereka, melainkan sebuah acara musik kolektif. Dimana setiap band mempunyai spotlight tersendiri seperti Circarama dengan musik balutan psychedelicnya, Ikku Baru dengan alunan acid jazz dengan injeksi popnya, Heals dengan Musik stoner, dan DJ Gerhan dan Django yang memainkan turntable menghibur di Mondo by The rooftop sebelahnya. Namun netizen yang sudah dahulu heboh dengan Kero-Kero Bonito pun tidak bisa berbohong. Kero-Kero Bonito merupakan sasaran utama mereka.

Kero-Kero Bonito memainkan sekitar 12 lagu, memainkan semua single mereka dari album terbaru mereka Bonito Generation seperti Lipslap, Break, dan Trampoline. Satu hal yang mencolok dari penamplan mereka adalah visual dan kelakar nyentrik yang sangat mereka tekankan dalam setiap bermusik. Set yang mereka bawa sangat simpel dengan meja panjang yang diisikan oleh alat-alat untuk bermain musik mereka. Ditambah pula dengan alat inflatable yang bermain ketika mereka bermain musik. Pada lagu Flamingo pun Sarah membawa boneka Flamingo berwarna pink yang disambut gelak tawa dan respon ceria penonton. Kudos pula untuk Rimbawan Gerilya yang telah membuat visual backdrop yang diproyeksikan oleh monitor untuk Kero-Kero Bonito. Warna-warna ceria dan ilustrasi yang menjadi ciri khas Kero-Kero Bonito dapat direalisasikan secara nyata dan menarik olehnya.

Diluar visual dan penampilan, Kero-Kero Bonito kerap diganggu oleh permasalahan teknis. Ditengah-tengah penampilan terdengar mic mati, speaker yang kadang mati sangat mengganggu jalannya penampilan. Suara yang dihasilkan speaker juga tidak terlalu kencang dan merusak aransemen Kero-Kero Bonito yang musiknya mengambil arah Electronic Dance Music dengan pengaruh dancehall dan musik pop lintas generasi di beberapa lagu mereka. Semua permasalahan teknis soundsystem ini terlihat aneh melihat kualitas suara yang dihasilkan saat 2 penampil sebelumnya, Circarama dan ikku baru, sangatlah diatas ekspektasi dan mulus.

Diluar permasalahan teknis, Kero-Kero Bonito tetap bisa mengangkat suasana penonton. Merek tetap bergoyang seperti biasa. Tertawa ketika Sarah mencoba mengangkat suasana penonton saat tiba-tiba soundsystem mati dengan memperlihatkan kemampuan conversational Bahasa Indonesia yang mungkin dia pelajari sebelumnya. Walaupun ada saat beberapa lagu dimana Sarah tidak mampu menyanykan nada tinggi dan mengambil nada rendah. Untuk suatu act musik yang telah menghangatkan antusiasme penikmat musik pop sejak Oktober, penampilan mereka dalam bermusik tidak mengecewakan.

Pada akhirnya semua pun larut akan penampilan yang mereka bawakan. Suara dan Visual yang ditampilkan larut ke dalam suatu pertunjukkan yang menyenangkan dan memuaskan baik mata dan telinga. Ditambah kelakuan Sarah yang nyentrik nan menggemaskan, Gus dengan jersey bola yang terkesan canggung dan polos, dan Jamie yang mempertahankan perilaku kaku namun menikmati alunan musik yang dia buat, semuanya merupakan ramuan yang pas untuk musik pop yang dapat dinikmati semua orang. Dengan pertunjukkan ini, Kero-Kero Bonito telah penampilan act pop paling menarik tahun ini.