W3.CSS Template

Being a Morning Person: Kunci Menjalani Hari Lebih Produktif

Eh Gen Muda! Pernah ngga sih kamu bangun tidur dengan perasaan nyaman, dan excited ngga sabar menjalani kegiatan di hari itu? Apakah kamu tipikal orang yang bersemangat dan senang melakukan kegiatan di pagi hari? Jika iya, bisa jadi kamu adalah tipikal morning person!

Hmm, apa sihh morning person itu?

Morning person adalah sebutan untuk orang-orang yang secara alami bangun lebih awal dan melakukan aktivitas di pagi hari dengan penuh semangat. Meski melakukan aktivitas hingga larut malam sebelumnya, orang dengan tipe morning person ini tidak kesulitan untuk bangun pagi karena telah secara alamiah terbiasa dengan kegiatan di pagi hari. Morning person> kerap diposisikan sebagai lawan dari night owl, yakni tipikal orang yang merasa waktu terbaiknya pada siang atau malam hari, sehingga aktif melakukan aktivitas dan pekerjaan pada waktu itu.

Nahh, kali ini Mimin sudah merangkum manfaat menjadi seorang morning person>, yuk disimak!

1. Meningkatkan performa dan daya kritis otak

Kebiasaan bangun lebih awal mampu merangsang otak lebih rileks, sehingga meningkatkan optimalisasi kerja otak. Dr. Robert Carter dan Dr. Kirti Salwe Carter di dalam bukunya, The Morning Mind (2019) mengatakan bahwa otak yang berkinerja terbaik adalah otak yang terhidrasi. Sementara itu, otak manusia dalam kondisi paling terhidrasi adalah setelah masa istirahat, yakni di pagi hari.

2. Waktu istirahat yang lebih berkualitas

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang morning person mempunyai waktu tidur yang lebih berkualitas dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas di malam hari. Tidur lebih awal dan bangun pagi sebelum matahari terbit menjadi konsep yang diterapkan oleh morning person. Mereka telah menyelesaikan pekerjaannya lebih awal, sehingga memiliki waktu istirahat yang cukup untuk beraktivitas di keesokan harinya. Tidur yang cukup antara 6-8 jam per hari memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengisi daya. Sementara itu, night owl umumnya melakukan aktivitas dan pekerjaan di malam hari sehingga waktu istirahat yang dimilikinya berkurang ketika harus bekerja di pagi hari.

3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental

Menjadi morning person tidak hanya persoalan bangun di pagi hari, melainkan terkait juga dengan rutinitas pagi yang lebih sehat. Orang morning person memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri sebelum memulai aktivitas, yang dapat digunakan untuk berolahraga, membaca, menulis jurnal harian, sarapan, dsb. Setelah menyelesaikan pekerjaan, orang morning person juga mempunyai waktu istirahat yang lebih berkualitas. Rutinitas itulah yang menyebabkan orang morning person memulai hari dengan kondisi tubuh lebih sehat dan bugar, serta suasana hati (mood) yang lebih positif.

4. Meningkatkan produktivitas

Karena memulai aktivitas dengan lebih awal, morning person> memiliki lebih banyak waktu untuk mengatur jadwal dan aktivitas dengan lebih baik. Kondisi fisik dan pikiran yang masih segar dapat membantu seseorang meningkatkan fokus untuk melakukan pekerjaan. Hal ini tentu berpengaruh pada peningkatan performa dan produktivitas. Energi dan fokus yang dimiliki oleh orang morning personuntuk menyelesaikan pekerjaan menghasilkan output yang lebih memuaskan.

5. Tingkat kepuasan hidup (life satisfaction) lebih tinggi

Kebiasaan morning person juga dapat membuat seseorang merasakan self-satisfaction yang lebih tinggi loh, Gen Muda! Hal ini karena dengan memulai aktivitas lebih awal, maka besar kemungkinan pekerjaan dapat selesai bahkan lebih banyak dan lebih awal dibandingkan orang lain. Fakta tersebut membuat seseorang lebih puas dan bangga terhadap dirinya sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Toronto terhadap 700 orang dewasa, hasil membuktikan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan bangun pagi mengalami peningkatan perasaan bahagia, keceriaan, dan kewaspadaan hingga 25%.

Wahh ternyata banyak sekali yaa manfaat menjadi morning person>! Terus, bagaimana sihh caranya untuk membangun kebiasaan menjadi morning person? Beberapa tips dari Mimin berikut mungkin dapat membantu kamu.

1. Menetapkan tujuan

Membangun kebiasaan menjadi morning person berkaitan erat dengan mengubah rutinitas dan jadwal harian, serta membutuhkan komitmen dan dedikasi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menuliskan alasan, tujuan, dan hal-hal yang ingin kamu capai dengan menjadi morning person. Hal-hal tersebut dapat menjadi dorongan dan motivasi kamu untuk lebih disiplin dalam proses menjadi morning person.

2. Menerapkan kebiasaan sehat dan bersih

Kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan dapat menjadi langkah yang efektif membangun rutinitas beraktivitas di pagi hari. Kamu dapat memulai harimu dengan berolahraga sebelum bekerja, makan-makanan bernutrisi, dan rutinitas mandi pagi agar badan terasa lebih segar. Selain itu, penting untuk memperhatikan konsumsi kopi harian agar tidak mengganggu kualitas tidur. Alih-alih minuman berkafein, cobalah untuk menggantinya dengan banyak mengonsumsi air putih yang sudah jelas memberi banyak manfaat.

3. Menyusun to do list

Membuat rencana/jadwal harian dapat membantu kamu untuk bangun di pagi hari karena telah mengetahui apa yang akan dilakukan serta hal-hal yang harus dilakukan pada hari itu. Dengan membuat to do list, kamu akan tergerak dan termotivasi bangun lebih awal untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah direncanakan.

4. Mengatur jadwal dan kualitas tidur

Sebagaimana telah disebutkan, kualitas tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap kebiasaan bangun di pagi hari. Selama beberapa waktu, ubahlah rutinitas dengan tidur lebih awal, misalnya batasi kegiatan maksimal hingga pukul 22.00-23.00. Hindari minuman berkafein, kurangi intensitas bermain smartphone sebelum tidur, dan aktivitas lain yang mungkin dapat membuatmu terdistraksi hingga mengganggu jam tidur yang telah ditetapkan.

5. Mengevaluasi proses

Evaluasi hal-hal yang telah kamu lakukan dan hal-hal yang gagal kamu terapkan di dalam proses membangun kebiasaan menjadi morning person. Setelah mengetahui penyebabnya, kamu dapat mencari solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Mulailah dari hal-hal kecil atau goal yang ringan yang dapat dijalankan dalam keseharian. Kita tahu bahwa mengubah kebiasaan adalah hal yang sulit, sehingga tidak perlu terburu-buru ingin sekaligus berubah menjadi morning person. Lakukanlah secara perlahan dan pertahankan konsistensi.

Written by Dwi Anggia Sukmayanti

Sumber: https://www.sleepfoundation.org/sleep-faqs/how-to-become-a-morning-person

https://www.healthline.com/health/healthy-sleep/how-to-become-a-morning-person#chronotype

https://www.nytimes.com/2022/05/17/well/live/how-to-wake-up-earlier.html