Penulis : Mutiara Taher

RTC UI FM – Masuk bulan suci Ramadhan kita kaum muslim, diwajibkan berpuasa. Pengetahuan kita yang berdasarkan kata orang tentang hal apa saja yang membuat kita batal puasa terkadang harus di verifikasi. Maka kita harus tau alasan kenapa hal itu menjadikan puasa kita batak, bukan hanya mengiyakan tanpa kita mengetauinya secara jelas. Kini RTC kembali lagi dengan konten acara yang hanya ada di bulan suci Ramadhan yaitu JUAL KAMUS (Jumpa Lagi Kawan Muslim). Pada tanggal 29 mei 2017 membahas tentang apa saja yang membatalkan puasa.

“Ada 4 yaitu makan dan minum disengaja, berdarah, muntah dan mengeluarkan air mani dengan di sengaja,” kata ketua Forum Pengkajian Pengalaman Islam (FPPI) RIK UI.

Pertanyaan yang ada dalam pikiran kita, bagaimana dengan katanya ngga boleh memasukkan sesuatu ke dalam mulut? Ataupun tidak boleh berenang ketika berpuasa? Lalu tidak boleh sikat gigi ketika puasa. Apakah itu akan membuat puasa kita batal atau makruh untuk di lakukan?

“Kalo berenang itu lebih baik di hindari karena kemungkinan untuk air tidak masuk kedalam mulut itu sangat kecil. Kumur-kurmur mandi sikat gigi itu diperbolehkan selama kita tidak sengaja ditelan ngga apa-apa,” ujar Anggun Frida.

Untuk kebersihan dan kenyamanan kita saat bertemu orang lain tentunya gosok gigi diperbolehkan asalkan saat berpuasa sengaja menelan pasta gigi yang berasa-rasa. Maka lebih baik apabila menggunakan pasta gigi yang tidak ada rasa-rasa. Lalu bagaimana dengan air liur yang berada dalam mulut kita lalu kita telan apakah itu juga akan membatalkan puasa?

“Menelan ludah ya ngga apa-apa karena ga ada hadisnya. Jadi menurut ulama tidak apa-apa. Dari sisi medis, kita membutuhkan air liur apa bila kekurangan kita akan sakit. Berbeda dengan dahak kemudian kita telan. Jika ditelan itu akan membuat kita sakit karena itu kumpulan kuman, maka sebaiknya dikeluarkan,” kata Anggun angkatan 2014 jurusan Ilmu Keperawatan.

Yang masih banyak menjadi perdebatan adalah sisi medis, jika berdarah membatalkan puasa kalo luka-luka batal dong? Sariaawan juga batal? kalo donor darah dan transfusi darah apakah membatalkan puasa ?

“Yang membatalkan puasa bedarah maksudnya darah yang sangat banyak membekam dan dibekam. Jadi luka-luka ringan tidak membatalkan puasa. Sariawan pun juga tidak membatalkan puasa. Yang akan membatalakan puasa apabila luka-luka lalu di masukkan kedalam mulut untuk ataupun sariawan yang sengaja di mainkan dengan lidah hingga akhirnya terminum darahnya,” kata Anggun

“jika donor darah itu tidak ada hadis yang melarang. Akan tetapi ketika mendonorkan darah kita akan kehilangan darah dan melemahkan tubuh. Maka kita butuh nutrisi, maka sebaiknya ketika berpuasa tidak melakukan donor darah. Tapi sesungguhnya saat malam boleh kita melakukan donor darah karena setelah mendonorkan darah bisa langsung makan untuk mengisi nutrisi. Berbeda dengan transfusi darah yang jelas darah lain, masuk ke dalam tubuh kita. Karena yang membatalkan puasa adalah yang masuk ke dalam mulut dan masuk kedalam sistem pencernaan (usus besar dan kecil). Maka transfusi darah membatalkan puasa,” lanjut kata Anggun.

Jika transfusi darah membatalkan puasa bagaimana dengan obat. Apakah bisa membuat puasa kita batal ?

“Obat luar yang kita pakai seperti obat tetes mata, saleb ataupun obat yang berada di bagian luar tubuh sehigga tidak membuat kita batal puasa. Berbeda dengan di infus karena infus masuk ke dalam tubuh kita dan peran infus menutrisi tubuh kita sehingga di infus membatalkan puasa,” kata Anggun.

Yang kita sering temui juga banyak orang yang masih kuat berpuasa tapi karena sakit dan harus minum obat mereka jadi ngebatalin puasa mereka.

“Obat itu ngga harus ngebatalin puasa. Kalo obatnya 3x sehari bisa di konsultasiin ke dokter. Obatnya  bisa di ganti karena kualitas waktu dari obat tersebut. Walaupun beda efek ke tubuh. Karena jarak minum obat itu 5-6 jam maka bisa diganti jam waktu minum obatnya di malam hari,” kata Anggun menjelaskan.

Tapi bagi kamu yang sakit dan tubuh tidak kuat untuk menjalani, tidak apa-apa karena hadis mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk tidak berpuasa tapi diharuskan untuk menggantinya di bulan lain. Bermanfaat banget kan informasinya, menambah pengetahuan kita tentang puasa dan masuk akal kita untuk mengatahui apa yang membuat puasa batal, makruh dan tidak membatalkan puasa.

“Maka isi waktu luang dengan hal yang bermanfaat saat berpuasa. Untuk yang membatalkan puasa masih banyak yang masih di perdebatkan. Maka yakini saja yang kita yakini. Dan jangan mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram saat berpuasa,”kata ketua Forum Pengkajian Pengalaman Islam (FPPI) RIK UI, Anggun Frida.