4

Pada hari Kamis(17/3) The Sidhartas datang ke RTC UI FM untuk merayakan hari musik nasional. The Sidhartas merupakan band keluarga yang terdiri dari Bimbim “Slank” (vokalis), Massto(drum), Awa Sandiogo(gitar) dan Firas Rachun(bass).

Ternyata The Sidhartas sudah mengetahui tentang radio kampus sejak tahun 70an. Komunitas-komunitas yang membuat radio seperti ini menjadikan lahan aspirasi mahasiswa. Lalu, berkembangnya kreatifitas mahasiswa, kalo kata mas Firas  “Dengan alat seminim- minimnya bisa menciptakan hal yang sekeren-kerennya”

Datang ke radio kampus bisa jadi salah  satu cara untuk memasarkan lagu The Sidhartas ke kalangan mahasiswa. Jika ada kesempatan untuk bisa berjualan CD di kampus, bisa menjadi cara memasarkan dan memperkenalkan lagu The Sidhartas.

Bagi The sidartas untuk memikirkan penjualan bukan yang utama. Tapi untuk melakukan apa yang kita suka dan lagu dapat diterima oleh orang banyak, tutur Awi sang gitaris. “Ketika membuat lagu, tujuan utamanya bukan orang suka lagu yang kayak gimana tapi kita mau bikin lagu yang tidak berat agar anak SMP bisa ikutan mainin, masalah enak engga nya tergantung masyarakat minimal lagu ini enak buat kita”, sambung Awi.

Ada tips and trik dari Mas Bimbim tentang pembuatan lagu. Buatlah lagu yang membuat orang kepo sama lagu itu. “Orang lebih tertarik dengan lirik lagu yang ‘quotes’ “. Ada juga fakta unik nih dari Mas Bimbim, yang lebih suka dipanggil curhatis dibanding vokalis. Karena vokalis hanya menyanyi tetapi saya curhat yang sambil dinyanyikan, tutur mas Bimbim. Asal mulanya mas Bimbim jadi ‘curhatis’ dia terinspirasi baca sebuah buku. Pointnya jika sudah melakukan hal yang sama berulang- ulang sampai bertahun tahun, lakukanlah hal beda agar ketika melakukan hal itu kembali maka akan menjadi lebih perfect.

Kejadian yang paling memorable di The Sidhartas. Pernah buat lagu yang kirain cuma buat diafalin, ternyata lagu sudah selesai direkam, ucap Massto sambil tertawa. Awal mulanya The Sidhartas proyek keluarga belum pernah manggung tapi langsung diajak buat ngisi di  festival soundrenaline dan pada saat itu belum rilis album. Akhirnya kita cepet cepet rilis single di youtube, kata Bimbim. “Pertama kali nge-band pas bikin lagu, personilnya semuanya ada di tempat. Ada Kertas pulpen gitar dan belum pernah latihan sama sekali. Tanpa pernah nge band sama sekali. Kita dateng langsung bikin lagu”, jawab Awi. Kalo selama ini kan yang buat rekaman yang biasanya buat jadi demo, tapi The Sidhartas bisa buat itu menjadi album, kata Firas dengan bangga.

Pilihan selain menjadi penyanyi, The Sidhartas lebih milih buat jadi Petani. Kenapa petani? Karena petani itu paling meminimalisir pengeluaran. Kalo kata Firas, maunya jadi Petani yang deket sama tepi sungai dan punya ternak. “Petani yang mandiri”, lanjut Firas. Kalo Awi lebih milih jadi Kokinya, sambil tertawa..

By: Adhiguna Pradana K.