MX FEB UI merupakan acara tahunan seputar bisnis dan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Rangkaian kegiatan tersebut terdiri dari kompetisi bisnis, talkshow, dan Lapak Loka. Acara MX FEB UI ke-15 yang diselenggarakan pada 23 November 2020 mengusung tema “Creative Industry: Utilizing Dynamic Environment to Strengthen Business Development”. Topik tersebut mendiskusikan penerapan lingkungan kerja yang dinamis dalam pengembangan bisnis untuk mendominasi pasar pada sektor tertentu. Tujuan dari tema tersebut yaitu untuk menciptakan para pemimpin dalam bidang industri kreatif. Dalam acara tersebut, terdapat beberapa tujuh pembicara, yaitu Wishnutama Kusubandio (Menteri Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif), Sandiaga Uno (pengusaha), Bambang Brodjonegoro (Menteri Riset dan Teknologi), Ben Soebiakto (CEO dan Co-Founder Samara Media and Entertainment), Andrian Ishak (Chef Owner of Namaaz Dining), Marsela Limesa (VP of Product & Growth di Kopi Kenangan), serta Kara Nugroho (Co-Founder dan Creative Director di PVRA).

Pada press conference yang diadakan di penghujung acara, Ben Soebiakto dan Andrian Ishak menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan industri kreatif. Dalam menghadapi event-event yang gagal diselenggarakan, Ben Soebiakto selaku pebisnis di bidang media dan hiburan melakukan beberapa hal, seperti melakukan eksperimen kegiatan digital melalui live streaming pada bulan April. Di dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa program, yaitu meditasi, yoga, talkshow, music performance, yang kemudian ditutup dengan disk jockey. Selain itu, beliau juga mengirim beberapa perangkat, seperti portable wifi, webcam, dan peralatan musik kepada bintang tamu yang diundang. Samara Media and Entertainment juga mampu meningkatkan kuantitas acara, terbukti dengan diselenggarakannya 13 kegiatan sampai bulan Desember, dan juga mampu meningkatkan aksesibilitas kegiatan kepada masyarakat.

Samara Media & Entertainment berusaha menjadi game changer dan melakukan pembedaan dengan kompetitor, yaitu dengan cara berpatok pada pengetahuan tentang konsumen, seperti mempelajari trend yang ada sekarang, merekrut karyawan-karyawan muda, dan memaksimalkan engagement dengan konsumen melalui media sosial, contohnya Instagram. Terkait dengan ekonomi kreatif, Ben Soebiakto memberikan beberapa tips untuk generasi muda, yaitu dengan mendorong generasi muda yang memiliki passion dalam industri kreatif untuk mencoba masuk ke dalamnya sedini mungkin karena sektor tersebut memiliki kesempatan yang luas dan memaksimalkan penggunaan media sosial dalam mempromosikan produk yang dimiliki.

Andrian Ishak selaku pemilik usaha Namaaz Dining juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan industri kreatif sebagai tema kegiatan MX FEB UI tahun ini. Dalam menjawab pertanyaan mengenai kompetitor bisnis kuliner, ia menyampaikan bahwa kompetitor justru menyehatkan bisnis yang dimilikinya. Adanya kompetitor membuat Namaaz Dining melakukan introspeksi dalam melihat kelemahan dan ancaman yang mungkin terjadi dan memikirkan strategi untuk memperbaikinya. Kemudian, serupa dengan Ben Soebiakto, Andrian Ishak juga mengatakan bahwa passion, rasa ingin tahu, dan memiliki produk yang relevan dengan konsumen merupakan faktor-faktor penting yang perlu dimiliki untuk memulai suatu bisnis, termasuk bisnis dalam bidang industri kreatif.

Sebagai konklusi, kedua narasumber menganggap bahwa kegiatan MX FEB UI ke-15 menarik karena dikelola secara profesional dan mampu mengundang narasumber-narasumber terkemuka, bahkan dari kementerian. Acara tersebut juga memberikan pengetahuan baru, juga memancing passion para hadirin dan memberikan semangat baru bahwa industri kreatif anak muda berpeluang menjadi industri besar. Konsep dan teknik pengemasan acara yang bagus juga menjadi poin positif dari kegiatan tersebut.

 

Content by: Theofani Lidya C