W3.CSS Template

Sadness Paradox

Seringkali kita ingin mendengarkan lagu sedih walaupun keadaan kita baik-baik saja. Bahkan hanya untuk sekadar mencari kesenangan semata seperti memutar playlist yang berisi tentang kumpulan lagu galau yang sudah direncanakan.

Terkadang kita juga ingin membaca suatu karya yang berpotensi membuat kita sedih. Simak berikut ini untuk mengetahui kondisi tersebut.

Sadness paradox adalah fenomena dimana orang menyukai atau sering mendengarkan lagu-lagu bernuansa sedih. Fenomena sadness paradox ini membuat orang akan merasa senang ketika mendengar lagu sedih, bahkan saat mereka tidak merasa sedih sekalipun.

Selain itu, sadness paradox membuat orang yang mendengar lagu sedih akan merasa bahwa mereka sedang bernostalgia. Rasanya lagu sedih ini membuat kita semakin menikmati perihnya perasaan yang tersakiti, meskipun bukan kita yang mengalami langsung rasa sakit itu. Jadi saat kita menangis ternyata badan kita menghasilkan hormon yang sebenarnya identik dengan ibu menyusui, yaitu hormon prolaktin dan akhirnya membuat kita merasa lega dan tenang.

Biasanya lagu dapat membuat kita terbawa perasaan karena memiliki keterkaitan dengan hal yang kita alami. Namun, berdasarkan pengamatan ternyata lagu yang tidak berhubungan dengan kita sekalipun, tetap dapat mempengaruhi emosi kita. Dengan mendengarkan lagu sedih kita bisa meluapkan sisi emosional kita, self reward atas lelah dan penatnya hari, mengeluarkan air mata sederas mungkin, meratapi diri, merindukan seseorang bahkan larut dalam sunyi sepi sendiri. Jadi, jika kita suka mendengarkan lagu sedih, bukan berarti kita sedang galau atau sedih. Mungkin saja lagu sedih itu untuk membangkitkan kenangan, berempati, melegakan pikiran atau mencari ketenangan.

Content by Aisyah Al Jufri

Sumber: pikiran.com